Shalat Idul Fitri dan Idul Adha

Ringkasan Pembahasan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha 

Shalat Idul Fitri dan Idul Adha adalah ibadah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) yang dilakukan oleh umat Islam pada hari raya Idul Fitri (1 Syawal) dan Idul Adha (10 Dzulhijjah). Dalam kitab Al-Umm, Imam Syafi’i menjelaskan hukum, tata cara, serta beberapa ketentuan lainnya yang berkaitan dengan shalat ini.


1. Hukum Shalat Idul Fitri dan Idul Adha

  • Shalat Idul Fitri dan Idul Adha adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan.
  • Dapat dikerjakan secara berjamaah maupun sendiri, tetapi lebih utama jika dilakukan secara berjamaah.
  • Disyariatkan bagi penduduk kota maupun desa, termasuk orang yang sedang bepergian (musafir) jika memungkinkan.

2. Waktu Pelaksanaan

  • Dilaksanakan setelah matahari terbit hingga sebelum masuk waktu Zuhur.
  • Waktu yang paling utama adalah ketika matahari sudah naik seukuran satu tombak di langit (sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit).
  • Tidak ada azan dan iqamah sebelum shalat ini, karena Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat tidak pernah mengumandangkan azan maupun iqamah untuk shalat Id.

3. Tempat Pelaksanaan

  • Disunnahkan melaksanakan shalat Id di lapangan terbuka agar lebih banyak orang bisa hadir.
  • Jika ada uzur seperti hujan atau kesulitan lainnya, boleh dilakukan di masjid.
  • Wanita juga dianjurkan menghadiri shalat Id, tetapi bagi yang sedang haid cukup mendengarkan khutbah dari tempat terpisah.

4. Tata Cara Shalat Id

Shalat Id terdiri dari dua rakaat dengan beberapa perbedaan dari shalat wajib:

a. Rakaat Pertama

  1. Takbiratul ihram.
  2. Takbir tambahan sebanyak tujuh kali sebelum membaca Al-Fatihah.
  3. Membaca surat Al-Fatihah, lalu disunnahkan membaca Surat Qaf atau Al-A’la.
  4. Rukuk, i’tidal, sujud, lalu berdiri untuk rakaat kedua.

b. Rakaat Kedua

  1. Takbir tambahan sebanyak lima kali sebelum membaca Al-Fatihah.
  2. Membaca Al-Fatihah, lalu disunnahkan membaca Surat Al-Ghasyiyah atau Al-Qamar.
  3. Rukuk, i’tidal, sujud, lalu tasyahud akhir dan salam.

5. Khutbah Setelah Shalat Id

  • Setelah shalat, khatib menyampaikan dua khutbah, sebagaimana khutbah Jumat.
  • Khutbah pertama: Dimulai dengan sembilan takbir dan berisi pesan keutamaan Idul Fitri atau Idul Adha.
  • Khutbah kedua: Dimulai dengan tujuh takbir, berisi nasihat keislaman dan doa.
  • Pada Idul Fitri, dianjurkan untuk mengingatkan kewajiban zakat fitrah.
  • Pada Idul Adha, dianjurkan untuk membahas keutamaan kurban dan kisah Nabi Ibrahim.

6. Sunnah-Sunnah pada Hari Id

  1. Mandi sebelum shalat Id.

  2. Memakai pakaian terbaik dan berparfum (bagi laki-laki).

  3. Makan sebelum shalat Idul Fitri (disunnahkan makan kurma dalam jumlah ganjil).

  4. Tidak makan sebelum shalat Idul Adha (lebih utama menunggu daging kurban).

  5. Menggunakan jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang dari shalat Id, berdasarkan kebiasaan Rasulullah ﷺ.

  6. Bertakbir sepanjang malam hingga menjelang shalat Id dengan mengucapkan:

    Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd.


7. Perbedaan Antara Shalat Idul Fitri dan Idul Adha




8. Jika Tertinggal Shalat Id

  • Jika seseorang ketinggalan shalat Id, ia boleh mengerjakannya sendiri di rumah tanpa khutbah.
  • Jika seluruh masyarakat di suatu tempat ketinggalan shalat Id, mereka boleh mengerjakannya di waktu yang tersisa sebelum Zuhur.

Kesimpulan

Shalat Id adalah ibadah yang sangat dianjurkan bagi seluruh umat Islam dan memiliki keutamaan besar. Dilaksanakan dua rakaat dengan takbir tambahan, kemudian diikuti dengan khutbah. Sunnah-sunnah sebelum dan sesudah shalat Id menambah kesempurnaan ibadah ini.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 1: Kitab Thaharah -5- (Tayamum)

Bab 1: Kitab Thaharah

Bab 3 : Kitab Zakat -6- (Zakat Fitrah)