Bacaan Do'a Iftitah
Pilihan Bacaan Do'a Iftitah Dalam Shalat
Berikut beberapa pilihan bacaan doa iftitah dalam shalat selain yang sudah disebutkan sebelumnya:
1. Bacaan Iftitah Pendek (Ringkas)
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
"Allahu akbaru kabiran, walhamdu lillahi katsiran, wa subhanallahi bukratan wa asila."
Artinya:
(Allah Maha Besar dengan kebesaran yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang.)
📜 HR. Muslim no. 601, dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma.
2. Bacaan Iftitah Panjang (Diriwayatkan dari Nabi)
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Artinya:
(Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus dan berserah diri. Dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Demikianlah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.)
📜 HR. Muslim no. 771, dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Bacaan latin:
Allahu akbar kabiiraa wal hamdu lillahi katsiiraa washub-haanallahi bukratan wa ashiilaa. Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassa maawaati wal ardla haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wama maati lillahi rabbil aalamiina. Laasyriika lahu wabidzaalika umirtu wa anaa minal muslimin.
Artinya:
"Allah Maha Besar lagi sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya shalatku ibadatku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari gologan orang muslimin."
Semoga tulisan ini lebih indah dan bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.
3. Bacaan Iftitah yang Mengandung Pujian kepada Allah
اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Artinya:
(Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui hal ghaib dan yang tampak. Engkaulah yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu dalam perkara yang mereka perselisihkan. Maka tunjukilah aku kepada kebenaran dalam perkara yang diperselisihkan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus.)
📜 HR. Muslim no. 770, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha.
4. Bacaan Iftitah yang Lebih Panjang
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ قَيُّمُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ إِلَهِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Artinya:
(Ya Allah, hanya bagi-Mu segala pujian. Engkau cahaya langit dan bumi serta segala isinya. Hanya bagi-Mu segala pujian. Engkau Pemelihara langit dan bumi serta segala isinya. Hanya bagi-Mu segala pujian. Engkau adalah kebenaran, janji-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, firman-Mu adalah benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar, Nabi Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar.
Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu aku mengadu, dan kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau.)
📜 HR. Bukhari no. 1120, Muslim no. 769, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
Kesimpulan
Bacaan doa iftitah bervariasi, dan semuanya memiliki keutamaan tersendiri. Doa yang pendek lebih sering digunakan dalam shalat wajib, sedangkan doa yang panjang lebih banyak dibaca dalam shalat sunnah, terutama shalat malam (qiyamul lail).
Mana yang lebih baik? Semua bacaan iftitah ini diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, sehingga boleh memilih sesuai dengan kondisi dan kebiasaan. Jika ingin variasi, bisa menggunakan bacaan yang berbeda dalam shalat-shalat tertentu.
Komentar
Posting Komentar